DBD Ancam Kembali Ancam Warga

DBD Ancam Kembali Ancam Warga

\"Abdulrohman/radarSejumlah Anak Sudah Menjadi Korban  SUMBER - Wabah demam berdarah dengue (DBD) menyerang warga Kelurahan Gegunung dan Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Sejumlah warga yang didominasi usia anak-anak, terserang DBD. Beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit sejak beberapa hari lalu. Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Gegunung, Sukandi mengatakan, sedikitnya tiga warganya terserang DBD. Mereka semuanya anak-anak usia 2 hingga 9 tahun. “Ada tiga warga yang terkena DBD, semuanya anak-anak,” ungkapnya saat ditemui di kediaman salah seorang warga korban DBD, Minggu (28/9). Masih dikatakan Sukandi, dua dari tiga anak kecil yang terserang DBD hingga kini masih dilakukan rawat inap di Rumah Sakit Ciremai. Keduanya itu Zahra (1,5) dan Fasha (9). Sementara seorang bocah lagi, Fathan (2), berangsur membaik dan hanya menjalani rawat jalan. “Kalau yang masih dirawat di rumah sakit ada dua orang,” katanya. Sementara itu, orang tua kandung Fathan, Kasri (32) mengaku, anaknya mulai terserang demam sejak sepekan lalu. Beberapa hari kemudian, ia membawa anaknya ke dokter umum. “Dokter menduga anak saya kena gejala DBD. Namun alhamdulillah, tidak terlalu parah dan cukup rawat jalan, tidak sampai harus dirawat di rumah sakit,” katanya. Kasrim mengatakan, setelah beberapa hari putranya mengonsumsi obat dari dokter, perlahan kondisi kesehatannya membaik. Saat ini Fathan sudah bisa beraktivitas lagi. “Alhamdulillah sekarang sudah membaik, sudah mulai ceria lagi,” ujarnya. Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Blok Karanganyar RT 02 RW 06 Kelurahan Kemantren, Hardi. Ia menyebutkan, di wilayahnya serangan DBD mulai terlihat. Beberapa warga Kemantren terjangkit wabah yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti. “Kemungkinan karena lingkungan yang tidak bersih. Contohnya, kolam ikan yang airnya tidak berputar atau sirkulasi airnya tidak berfungsi. Kemudian banyak sampah-sampah basah yang tidak dilakukan pembakaran,” katanya. Menurut Hardi, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mestinya bisa melakukan upaya antisipasi agar peredaran wabah DBD bisa ditekan. Selain penyuluhan kepada warga tentang cara antisipasi DBD, fogging juga merupakan upaya penting yang harusnya dilakukan. “Karena seharusnya sebelum terjadi, dinkes mem-fogging terlebih dulu agar jangan sampai setelah terjadi baru di-fogging. Apalagi tidak ada penyuluhan sama sekali kepada warga tentang bahaya dan cara antisipasi DBD,” tutur hardi. Masih dikatakan Hardi, beberapa tahun lalu di wilayah juga pernah terjadi kasus serupa, sejumlah warga terserang DBD. Untuk kali ini, pihaknya belum melaporkan kepada kelurahan ataupun ke dinas terkait. “Adanya kejadian ini saya harap segera ada tindakan dari instansi terkait untuk membantu warga dalam rangka memerangi DBD di lingkungannya, agar terhindar dari serangan DBD,” harapnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: